28.3 C
Bogor

5 Langkah Awal Menyusun Strategi Digital Marketing (Mudah!)

Date:

Share:

Banyak bisnis gagal di dunia digital bukan karena produknya jelek, tapi karena mereka “asal jalan”. Mereka membuat postingan Instagram tanpa tujuan, beriklan tanpa target, dan menghabiskan uang tanpa tahu hasilnya.

Sebuah strategi digital marketing adalah sebuah rencana, sebuah peta jalan. Peta ini memastikan setiap rupiah, setiap jam, dan setiap konten yang Anda buat memiliki tujuan yang jelas: mencapai tujuan bisnis Anda.

Membuatnya tidak serumit yang Anda bayangkan. Berikut adalah cara membuat rencana digital marketing dalam 5 langkah mudah untuk pemula.

1. Mulai dari Tujuan Bisnis (Goals)

Ini adalah langkah paling krusial. Anda tidak bisa membuat peta jika tidak tahu tujuannya. Strategi digital Anda harus didasarkan pada tujuan bisnis Anda secara keseluruhan.

Apa yang ingin Anda capai?

  • Tujuan Buruk (Tidak Jelas): “Ingin viral,” “Pokoknya jualan laris.”
  • Tujuan Baik (Spesifik):
    • Meningkatkan Brand Awareness (Dikenal lebih banyak orang).
    • Mendapatkan Leads (Mengumpulkan data calon pelanggan, seperti email atau WhatsApp).
    • Meningkatkan Penjualan (Mendorong transaksi langsung).
    • Meningkatkan Loyalitas Pelanggan (Membuat pelanggan lama membeli lagi).

Tips Pro: Gunakan metode S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).

  • Contoh: “Mendapatkan 30 leads (calon pelanggan) berkualitas melalui website dalam 3 bulan ke depan.”

2. Tentukan Siapa Target Audiens Anda

Setelah tahu “apa” tujuannya, Anda harus tahu “siapa” yang Anda ajak bicara. Jangan buang anggaran Anda untuk “semua orang”. Menentukan target audiens adalah kunci efisiensi.

Buatlah Buyer Persona, yaitu representasi fiksi dari pelanggan ideal Anda.

  • Bukan Target Jelas: “Wanita, usia 20-40 tahun, tinggal di Indonesia.”
  • Target Jelas (Persona): “Ibu Rina, 32 tahun, tinggal di Jakarta Selatan. Karyawan swasta yang baru memiliki anak pertama. Dia peduli pada kesehatan dan mencari resep MPASI (Makanan Pendamping ASI) sehat di Instagram dan Google. Waktu luangnya di malam hari setelah anak tidur.”

Dengan persona yang jelas, Anda akan tahu persis:

  • Masalah apa yang mereka hadapi.
  • Di platform apa mereka berkumpul (Google? Instagram? TikTok?).
  • Bahasa seperti apa yang mereka gunakan.

3. Pilih Channel (Jalur) dan Taktik Anda

Setelah Anda tahu siapa “Ibu Rina”, Anda tidak perlu beriklan di LinkedIn atau X (Twitter). Anda tahu dia ada di Instagram dan Google.

Ini adalah langkah di mana Anda memilih channel atau “jalur” pemasaran Anda. Anda tidak perlu hadir di semua platform. Pilih 1-2 channel utama dan fokus di sana.

  • Jika audiens Anda mencari solusi di Google: Fokus pada SEO (jangka panjang) dan SEM (jangka pendek).
  • Jika audiens Anda mencari inspirasi visual: Fokus pada Social Media Marketing (Instagram, TikTok, Pinterest).
  • Jika Anda ingin membangun loyalitas: Fokus pada Email Marketing atau WhatsApp Marketing.

4. Rencanakan Aset Konten Anda (Marketing Funnel)

Konten adalah bahan bakar yang Anda masukkan ke channel yang telah Anda pilih. Rencana konten Anda harus memandu audiens melewati marketing funnel (corong pemasaran).

Sederhananya:

  • Top of Funnel (Awareness): Menarik perhatian “Ibu Rina” yang belum kenal Anda.
    • Konten: Artikel blog SEO (“10 Resep MPASI Mudah”), Video TikTok (“Tips GTM pada Anak”).
  • Middle of Funnel (Consideration): Membuat “Ibu Rina” yang sudah kenal jadi percaya.
    • Konten: Studi kasus, testimoni pelanggan, Ebook gratis (“Panduan Gizi Anak”), perbandingan produk.
  • Bottom of Funnel (Decision): Mendorong “Ibu Rina” yang sudah percaya untuk membeli.
    • Konten: Halaman penjualan, diskon, promo flash sale, demo produk, konsultasi gratis.

Sebuah contoh strategi digital marketing yang baik memiliki rencana konten untuk setiap tahapan ini.

5. Ukur dan Evaluasi (KPI)

Bagaimana Anda tahu strategi Anda berhasil? Dengan mengukurnya.

Tentukan KPI (Key Performance Indicator) atau metrik kunci yang sesuai dengan tujuan awal Anda di Langkah 1.

  • Tujuan (Awareness):
    • KPI: Jumlah trafik website, reach (jangkauan) di media sosial, jumlah followers baru.
  • Tujuan (Leads):
    • KPI: Jumlah email yang terkumpul, jumlah orang yang download Ebook, jumlah chat WhatsApp yang masuk.
  • Tujuan (Sales):
    • KPI: Jumlah transaksi, nilai rata-rata keranjang (AOV), Return on Ad Spend (ROAS).

Penting: Lakukan evaluasi (monitoring) secara rutin (misalnya, bulanan). Lihat data. Data akan memberi tahu Anda: channel mana yang boros, konten apa yang disukai, dan di mana Anda harus menginvestasikan lebih banyak uang.

Kesimpulan

Strategi digital marketing bukanlah dokumen yang dibuat sekali lalu dilupakan. Ini adalah “kompas” yang hidup. Ini adalah siklus yang terus berputar: Rencanakan -> Eksekusi -> Ukur -> Ulangi.

Dengan 5 langkah sederhana ini, Anda tidak lagi “asal jalan”. Anda bergerak dengan terarah, efisien, dan selangkah lebih maju dari kompetitor.

Topan
Topan
🧑🏻‍💻 Tech & Performance Marketing Enthusiast

Subscribe to our magazine

━ more like this

Strategi Hook Model Nir Eyal untuk Membangun Produk yang Bikin User Candu

Lo pasti pernah nanya kenapa user bisa menghabiskan waktu berjam-jam scrolling di TikTok atau Instagram tanpa sadar. Jawabannya bukan cuma kebetulan atau "konten menarik"...

Pilihan Karir Performance Marketer 2025 Antara WFH, WFO atau WFA

Dilema lo soal milih model kerja sebagai Performance Marketer di tahun 2025 itu valid banget. Kita ngeliat pasar kerja yang lagi kepecah dua. Satu...

WordPress 6.9: Update Terbaru & Keuntungan Buat Blogger

Baru banget rilis (2 Desember 2025), WordPress 6.9 bawa fitur kolaborasi ala Google Docs dan blok baru yang bikin plugin tambahan jadi nggak relevan...

Konflik Data Analytics vs Data Transaksi Database dalam Performance Marketing

Lo pasti pernah ada di posisi nyesek ini. Lo buka dashboard MMP kayak Adjust, AppsFlyer, atau Branch. Angkanya hijau semua. CPI murah, conversion rate...

Google Ads vs Meta Ads Bedah Tuntas Algoritma dan Simulasi Budget Biar Lo Gak Salah Bakar Duit

Perdebatan soal Google Ads vs Meta Ads ini gak ada matinya di kalangan pebisnis dan digital marketer. Seringkali pertanyaan klasiknya adalah mana yang lebih...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!