28.3 C
Bogor

Panduan Teknis Adjust MMP S2S Custom Event: Strategi Tracking Data Akurat Tanpa Membebani Aplikasi

Date:

Share:

Dalam ekosistem mobile marketing yang makin teknis, ketergantungan penuh pada SDK (Software Development Kit) kadang jadi pembatas. Gw sering nemu marketer yang datanya berantakan cuma karena logic aplikasi di client-side nggak sinkron sama database internal. Solusi buat masalah ini sebenarnya sudah disediakan oleh Adjust lewat Adjust MMP S2S Custom Event. Fitur ini memungkinkan lo kirim data event langsung dari server backend lo ke server Adjust, melewati aplikasi pengguna sepenuhnya.

Kalau lo mau data yang bersih, aman dari fraud, dan sesuai dengan “source of truth” di database lo, lo wajib paham mekanisme ini. Artikel ini bakal bedah teknis implementasi, alasan kenapa lo harus pakai, dan gimana ini ngaruh ke performa kampanye iklan lo di ad network.

Apa Itu Adjust S2S Custom Event?

Adjust Server-to-Server (S2S) Custom Event adalah metode pengiriman data aktivitas pengguna yang terjadi di dalam aplikasi, namun dikirimkan melalui HTTP request dari server backend lo ke endpoint API Adjust, bukan memicu trigger dari SDK di dalam aplikasi mobile.

Secara default, Adjust menyarankan penggunaan SDK untuk mencatat hal-hal dasar seperti instalasi (installs), sesi (sessions), dan atribusi ulang (reattributions). SDK bekerja paling efisien untuk menangkap data device fingerprinting dan matching saat instalasi pertama terjadi.

Namun, untuk custom events, seperti pembelian (purchase), pendaftaran (registration), atau naik level lo punya opsi untuk tidak menggunakan SDK. Lo bisa menembakkan data ini langsung dari server lo. Ini sangat berguna karena server lo adalah tempat di mana validasi transaksi sebenarnya terjadi.

Contoh simpel: User klik “Beli”. Di aplikasi (SDK), event mungkin tercatat sebagai “Purchase”. Tapi ternyata kartu kredit user ditolak oleh payment gateway 2 detik kemudian. Kalau lo pakai SDK, lo udah terlanjur kirim sinyal sukses ke Adjust (dan ad network). Kalau lo pakai S2S, lo bisa tunggu konfirmasi payment gateway di server dulu, baru kirim sinyal “Purchase” ke Adjust. Data lo jadi valid 100%.

Kapan Lo Butuh Pake S2S Custom Event?

Lo sebaiknya beralih ke metode S2S tracking ketika lo membutuhkan validasi data tingkat tinggi, memiliki model bisnis berlangganan (subscription) yang perpanjangannya terjadi di luar aplikasi aktif, atau beroperasi di industri dengan regulasi keamanan data yang ketat seperti Fintech.

Banyak mobile apps start-up masih “malas” dan menaruh semua logic di SDK. Padahal, ada momen krusial di mana S2S adalah satu-satunya jalan yang benar:

  1. Subscription Renewals (Recurring Billing):User lo langganan layanan bulanan. Bulan depan, perpanjangan terjadi otomatis di sisi payment processor/server. User mungkin bahkan nggak buka aplikasinya. SDK nggak bakal bisa track ini karena aplikasinya nggak aktif. Server lo lah yang tau ada duit masuk, jadi server lo yang harus lapor ke Adjust via S2S.
  2. Industri Sensitif (Banking & Fintech):Aplikasi finansial seringkali membatasi integrasi SDK pihak ketiga demi keamanan. Mereka nggak mau ada kode asing yang jalan di dalam app mereka yang bisa baca data sensitif. Dengan S2S, aplikasi lo bersih, dan data dikirim terfilter dari server backend yang aman.
  3. Cross-Platform Activity:User daftar lewat web desktop, tapi login di mobile app. Konversi terjadi di web, tapi lo mau atribusi itu nyambung ke user yang sama di mobile. S2S bisa jembatani ini dengan mengirim event dari web server ke Adjust dengan ID yang cocok.
  4. Menghindari SDK Bloat:Terlalu banyak event yang ditembak dari SDK bisa bikin aplikasi berat dan boros baterai user. Memindahkan logic event ke server bikin aplikasi lo lebih ringan.

Keuntungan Menggunakan Metode S2S

Metode S2S menawarkan keamanan data yang jauh lebih kuat terhadap SDK spoofing, akurasi data finansial yang presisi karena berbasis validasi backend, serta fleksibilitas pengiriman data tanpa harus update versi aplikasi di App Store atau Play Store.

Mari kita bedah profit teknisnya buat bisnis lo:

  • Anti-Fraud & Keamanan: Salah satu jenis fraud paling umum adalah SDK Spoofing, di mana hacker meniru sinyal SDK buat bikin event palsu (misal: fake purchase) biar seolah-olah user dari ad network tertentu berkualitas. Dengan S2S, authentication token ada di server lo yang aman, bukan di dalam kode aplikasi yang bisa dibongkar (reverse engineered) orang iseng.
  • Source of Truth yang Konsisten: Database backend lo adalah kebenaran mutlak. Kalau lo kirim data ke Adjust berdasarkan apa yang tercatat di backend, lo nggak perlu pusing rekonsiliasi data akhir bulan. Angka di dashboard Adjust bakal match sama angka di dashboard finance lo.
  • Fleksibilitas Tanpa Update App: Kalau lo mau ganti logic kapan sebuah event dikirim (misal: ganti definisi “Purchase” dari saat klik tombol jadi saat pembayaran sukses), lo cukup ubah kode di backend. User nggak perlu update aplikasi mereka.
  • Retrospektif Data: Kadang lo butuh kirim data yang tertunda. S2S memungkinkan lo buat queue data dan kirim saat koneksi server stabil, meminimalisir data loss akibat koneksi internet user yang jelek saat kejadian berlangsung.

Kekurangan dan Tantangan Teknis S2S

Implementasi S2S menuntut resource developer backend yang lebih besar, proses debugging yang lebih kompleks karena tidak terlihat langsung di device log, serta risiko hilangnya parameter device (seperti User Agent dan IP Address) jika tidak dikonfigurasi dengan teliti.

Jangan asal pindah ke S2S tanpa persiapan matang. Ini hambatan yang bakal lo temui:

  • Kehilangan Data Device: SDK otomatis nangkep info kayak OS version, device model, IP address, dll. Di S2S, server lo harus secara eksplisit nangkep data ini dari user saat request masuk, simpan, lalu teruskan ke Adjust. Kalau server lo lupa nangkep IP address user, atribusi (fingerprinting) bakal gagal total.
  • Kompleksitas Debugging: Kalau SDK error, lo bisa liat logcat atau Xcode console. Kalau S2S error, lo harus bongkar log server backend. Tim marketing biasanya nggak punya akses ke sini, jadi ketergantungan sama tim engineering makin tinggi.
  • Latency (Jeda Waktu): Karena data harus masuk ke backend dulu, diproses, baru ditembak ke Adjust, mungkin ada delay beberapa detik atau menit dibanding SDK yang realtime. Ini biasanya bukan masalah besar, tapi perlu dicatat.
  • Maintenance: API endpoints bisa berubah atau butuh parameter baru. Tim backend lo harus rajin maintenance script S2S ini.

Dampak Positif Buat Ad Network & Kampanye Lo

Penggunaan S2S memberikan sinyal optimasi (optimization signals) yang jauh lebih bersih ke algoritma ad network (seperti Google UAC atau Meta Advantage+), sehingga budget iklan lo dialokasikan untuk mencari user yang benar-benar melakukan transaksi valid, bukan sekadar klik tombol.

Ini bagian paling penting buat lo sebagai performance marketer:

  1. Peningkatan ROAS Riil:Ad network butuh data “Revenue” buat optimasi ROAS (Return on Ad Spend). Kalau lo pakai SDK, lo mungkin kirim nilai transaksi kotor (gross). Dengan S2S, lo bisa hitung pajak, biaya payment gateway, atau refund di server dulu, baru kirim nilai “Net Revenue” ke Adjust. Adjust lalu meneruskan nilai bersih ini ke Google/Facebook. Hasilnya? Algoritma bidding mereka bekerja berdasarkan profit nyata lo.
  2. Mengurangi “False Positive” Optimization:Bayangkan lo jalanin kampanye CPA (Cost Per Action) target event “Deposit”. Banyak user gagal deposit karena saldo kurang, tapi SDK sudah menembakkan event. Ad network mengira user itu bagus, lalu mencari user serupa (lookalike). Padahal user itu zonk. Dengan S2S, event hanya dikirim saat deposit sukses masuk rekening. Ad network belajar pola user yang beneran punya duit.
  3. Custom Parameter yang Kaya:Server lo punya data yang nggak dimiliki aplikasi. Lo bisa lampirkan data CRM, status member, atau LTV history sebagai callback_params di S2S event lo. Data ini bisa diteruskan Adjust ke ad network tertentu yang support advanced targeting.

Cara Kerja Teknis (Simplified Overview)

Mekanisme S2S event Adjust bekerja dengan mengirimkan HTTP POST request ke endpoint https://s2s.adjust.com/event yang memuat payload parameter wajib seperti token aplikasi, token event, dan pengenal perangkat (device ID).

Buat lo yang mau ngobrol sama tim tech, kasih tau mereka strukturnya simpel kayak gini.

Endpoint:

Request harus dikirim ke https://s2s.adjust.com/event.

Parameter Wajib:

  • s2s=1: Penanda wajib bahwa ini adalah server-to-server request.
  • app_token: ID unik aplikasi lo di dashboard Adjust.
  • event_token: Token 6 karakter buat event spesifik (misal: token buat “Purchase”).
  • idfa (iOS) atau gps_adid (Android): Ini kunci utamanya. Adjust butuh tau event ini punya siapa. Lo harus simpan IDFA/GAID user di database lo saat mereka pertama buka app, biar nanti bisa dipanggil saat kirim S2S.

Parameter Penting Lainnya (Sangat Disarankan):

  • revenue: Jumlah duit.
  • currency: Mata uang (IDR, USD).
  • ip_address: IP device user (penting buat fraud prevention dan geo-location).
  • created_at_unix: Timestamp kapan event kejadian (biar kalau delay, waktunya tetap akurat).
  • environment: Set ke sandbox buat tes, production buat live.

Contoh Logic Flow:

  1. User buka app -> SDK kirim Install data + Device ID ke Adjust.
  2. App kirim Device ID user ke Backend lo buat disimpan di database user profile.
  3. User beli item -> App request ke Backend.
  4. Backend proses transaksi -> Sukses.
  5. Backend ambil Device ID user dari database -> Susun HTTP Request ke Adjust -> Tembak.
  6. Adjust terima -> Cocokin Device ID -> Atribusi ke source install -> Teruskan ke Ad Network (Postback).

Best Practice Implementasi

Kunci sukses implementasi S2S adalah memastikan sinkronisasi waktu (timestamp) yang akurat, mekanisme antrean (queueing) untuk menangani kegagalan request, dan validasi data environment antara sandbox dan production.

Biar lo nggak boncos atau datanya amburadul, ikutin checklist ini:

  • Queue & Retry Mechanism: Jaringan server bisa down. Server Adjust bisa maintenance (jarang, tapi mungkin). Backend lo harus punya sistem antrean. Kalau request ke Adjust gagal (timeout atau 5xx error), jangan dibuang. Simpan di antrean, coba kirim ulang (retry) setiap beberapa menit sampai berhasil.
  • Gunakan Timestamp yang Benar:Selalu sertakan parameter created_at (Unix timestamp) di request lo. Jangan biarkan Adjust mencatat waktu berdasarkan “kapan request diterima”. Lo mau event tercatat jam 10:00 saat user beli, bukan jam 10:05 saat server lo berhasil kirim request setelah delay.
  • IP Address Passing: Ini sering dilupakan. Pastikan backend lo menangkap IP address user saat request transaksi terjadi, lalu kirim IP itu ke Adjust. Tanpa IP, Adjust bakal kesulitan menentukan lokasi user dan validitas fraud.
  • Test di Sandbox Dulu: Jangan langsung tembak ke production. Pastikan parameter environment=sandbox dipakai saat dev. Cek di dashboard Adjust testing console, apakah event masuk? Apakah revenuenya benar?
  • Map Custom Parameters: Jika lo butuh data tambahan di dashboard report (misal: Item Category, Promo Code), pastikan ini dimasukkan dalam callback_params (JSON format string). Ini berguna banget buat analisa cohort nanti.

Kesimpulan

Menggunakan Adjust MMP S2S Custom Event adalah langkah wajib buat lo yang mau naik kelas dari sekadar “tracking install” jadi “tracking profit”. Meskipun setup awalnya butuh effort teknis lebih besar dibanding pasang SDK standar, payoff-nya sangat besar di akurasi data dan efisiensi budget iklan.

Lo bakal punya kontrol penuh atas apa yang lo laporkan. Nggak ada lagi drama budget bocor karena algoritma ad network mengejar user fraud atau user yang gagal bayar. Pastikan lo duduk bareng tim backend, jelaskan kebutuhan parameter device ID dan IP, lalu mulai migrasi event-event krusial (terutama yang berhubungan dengan uang) ke metode S2S.

Topan
Topan
🧑🏻‍💻 Tech & Performance Marketing Enthusiast

Subscribe to our magazine

━ more like this

Strategi Hook Model Nir Eyal untuk Membangun Produk yang Bikin User Candu

Lo pasti pernah nanya kenapa user bisa menghabiskan waktu berjam-jam scrolling di TikTok atau Instagram tanpa sadar. Jawabannya bukan cuma kebetulan atau "konten menarik"...

Pilihan Karir Performance Marketer 2025 Antara WFH, WFO atau WFA

Dilema lo soal milih model kerja sebagai Performance Marketer di tahun 2025 itu valid banget. Kita ngeliat pasar kerja yang lagi kepecah dua. Satu...

WordPress 6.9: Update Terbaru & Keuntungan Buat Blogger

Baru banget rilis (2 Desember 2025), WordPress 6.9 bawa fitur kolaborasi ala Google Docs dan blok baru yang bikin plugin tambahan jadi nggak relevan...

Konflik Data Analytics vs Data Transaksi Database dalam Performance Marketing

Lo pasti pernah ada di posisi nyesek ini. Lo buka dashboard MMP kayak Adjust, AppsFlyer, atau Branch. Angkanya hijau semua. CPI murah, conversion rate...

Google Ads vs Meta Ads Bedah Tuntas Algoritma dan Simulasi Budget Biar Lo Gak Salah Bakar Duit

Perdebatan soal Google Ads vs Meta Ads ini gak ada matinya di kalangan pebisnis dan digital marketer. Seringkali pertanyaan klasiknya adalah mana yang lebih...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!