
Kepanikan melanda praktisi SEO saat data Google Search Console (GSC) berhenti update selama lebih dari 60 jam per 6 Desember 2025. Anehnya, Google Search Status Dashboard justru menunjukkan indikator “No incidents” atau normal.
Situasi ini emang bikin bingung. Di satu sisi, grafik trafik dan indexing lo datar kayak garis nadi orang pingsan. Tapi di sisi lain, pas lo cek Google Search Status Dashboard, semuanya centang hijau. Gak ada tanda seru, gak ada notifikasi service disruption. Lo mungkin bertanya-tanya, “Ini website gw doang yang bermasalah atau Google yang lagi denial?” Jawabannya bukan di website lo. Fenomena ini adalah silent outage atau gangguan senyap yang sering terjadi saat pembaruan infrastruktur masif sedang dilakukan di belakang layar tanpa pengumuman real-time.

Dashboard Status Google Sering Telat Merespon Realita
Indikator hijau di Google Search Status Dashboard tidak selalu mencerminkan kondisi real-time karena seringkali ada jeda waktu antara kejadian bug dengan verifikasi teknis oleh tim Google.
Jangan percaya buta sama dashboard itu. Sejarah mencatat berkali-kali bahwa dashboard status Google sering telat ngasih info. Status “No Incidents” cuma berarti tim engineer Google belum secara resmi memvalidasi dan mengkategorikan masalah ini sebagai outage publik. Biasanya, notifikasi baru muncul setelah masalahnya berjalan beberapa hari atau bahkan setelah masalahnya selesai diperbaiki.
Jadi, kalau lo liat komunitas SEO di Twitter (X) atau forum udah teriak-teriak soal freeze tapi dashboard masih adem ayem, percayalah sama komunitas. Dashboard itu sistem pelaporan korporat yang butuh proses birokrasi teknis buat update status, sedangkan freeze di akun lo adalah fakta lapangan.
Penyebab Utama Adalah Bisa Jadi Karena Update Infrastruktur Gemini 3
Gangguan pelaporan data GSC kali ini bertepatan dengan peluncuran model Gemini 3 dan fitur AI Mode yang memakan alokasi sumber daya server Google secara masif.
Kenapa Desember 2025 ini kacau banget? Jawabannya ada di prioritas Google. Saat ini mereka lagi gencar-gencarnya ngerilis Gemini 3 dan memperluas fitur AI Mode di hasil pencarian. Proses ini butuh daya komputasi gila-gilaan buat memproses ulang miliaran dokumen web.
Efek sampingnya klasik. Sistem pelaporan kayak Search Console sering “dikorbankan” sementara. Resource server dialihkan buat processing dan serving hasil pencarian AI, sehingga pipa data (data pipeline) yang ngirim laporan ke dashboard GSC lo jadi macet. Ini bukan berarti Googlebot berhenti kerja, tapi laporan kerjanya yang ketahan di antrian server.
Cloudflare Outage Memperparah Keadaan
Insiden gangguan global pada Cloudflare yang terjadi awal Desember turut berkontribusi pada kegagalan sementara Googlebot dalam mengakses jutaan situs web.
Selain update internal Google, ada faktor eksternal juga. Awal Desember ini sempet ada outage di Cloudflare yang berdampak ke hampir 20% web di dunia. Pas kejadian ini, banyak website ngelempar kode error 5xx ke Googlebot.
Googlebot yang nerima banyak error sekaligus bakal otomatis nurunin crawl rate buat nyegah server lo down. Kombinasi antara crawl rate yang diturunin otomatis dan sistem pelaporan GSC yang lagi nge-lag karena update Gemini bikin seolah-olah aktivitas SEO mati total. Padahal itu cuma mekanisme pertahanan sistem.
Perbedaan Crawling Stop dan Reporting Lag
Penting untuk membedakan antara bot yang berhenti merayapi situs dengan data laporan yang sekadar terlambat muncul agar tidak salah mengambil langkah perbaikan.
Coba lo cek tabel perbandingan di bawah ini biar paham bedanya situasi sekarang sama masalah teknis beneran:
| Indikator | Reporting Glitch (Situasi Sekarang) | Crawling Issue (Masalah Teknis) |
| Grafik GSC | Flat / Data Tertunda 2-3 Hari | Menurun Bertahap |
| Server Log | Googlebot Masih Ada Hits | Googlebot Hilang Total |
| URL Inspection | Live Test Sukses (Hijau) | Live Test Gagal / Timeout |
| Dampak Ranking | Stabil / Volatil Wajar | Ranking Drop Drastis |
| Status Dashboard | Seringkali Hijau (Telat Update) | Bisa Hijau / Merah |
Kalau lo cek Server Log hosting lo dan masih nemu user-agent Googlebot wara-wiri dalam 24 jam terakhir, selamat. Lo cuma korban reporting lag. Website lo aman, cuma laporannya aja yang nyangkut.
Jangan Lakukan Perubahan Teknis Sekarang
Mengubah konfigurasi teknis website saat terjadi gangguan pelaporan data adalah kesalahan fatal karena lo tidak memiliki data valid untuk mengukur dampaknya.
Ini poin paling krusial. Karena dashboard status Google bilang “aman” tapi data lo kosong, lo mungkin tergoda buat ngutak-ngatik. “Apa gw submit ulang sitemap ya?”, “Apa gw ganti plugin SEO ya?”. Jangan.
Kalau lo lakuin perubahan sekarang, lo gak bakal tau efeknya bagus atau jelek karena datanya lagi buta. Lebih parah lagi, lo bisa bikin Googlebot bingung pas sistemnya lagi sensitif. Biarin aja dulu. Fokus bikin konten baru kayak biasa. Pas pipa data GSC udah lancar lagi nanti, data historis yang ilang biasanya bakal di-backfill (diisi ulang) sama Google.
Kesimpulan
Kejadian freeze data GSC 60 jam per 6 Desember 2025 ini adalah anomali sisi Google, bukan kesalahan website lo. Dashboard status yang hijau bukan jaminan sistem berjalan 100% lancar, melainkan tanda keterlambatan update status dari pihak Google. Penyebab utamanya adalah kombinasi rollout Gemini 3 dan sisa dampak outage Cloudflare. Tugas lo sekarang cuma satu: Validasi lewat Server Log, pastikan bot masih mampir, dan tunggu sampai Google beresin antrian datanya. Jangan panik dan jangan bikin gerakan tambahan yang gak perlu.
Sumber:
1. https://www.w3era.com/news/google-updates/google-publishes-december-webmaster-report/
2. https://www.seroundtable.com/december-2025-google-webmaster-report-40524.html
