31.3 C
Bogor

Akun Google Ads Kena Suspend “Phishing”? Hati-Hati, Landing Page 1 Halaman Bisa Jadi Penyebab Utamanya

Date:

Share:

Lo baru aja dapet surat cinta dari Google: “Your account is suspended – Unacceptable Business Practices: Phishing.” Ditambah lagi ada label “Egregious violation”. Panik? Wajar. Marah? Pasti.

Tapi sebelum lo maki-maki support Google atau buru-buru ajukan banding (yang kemungkinan besar bakal ditolak), coba cek struktur website lo. Apakah lo pakai Landing Page 1 Halaman (Single Page) tanpa navigasi ke halaman lain?

Kalau iya, besar kemungkinan itulah biang keroknya. Di mata algoritma Google, struktur website “satu lembar” sering kali terlihat identik dengan situs penipuan (scam) yang dibuat asal-asalan buat nyuri data orang.

Gw bakal bedah kenapa format single page ini memicu alarm bahaya Google dan gimana cara benerinnya supaya akun lo bisa aktif lagi.

Kenapa Google Mencurigai Landing Page 1 Halaman?

Google menggunakan bot (crawler) otomatis untuk menilai keamanan website. Bot ini mencari Trust Signals atau tanda-tanda kehidupan bisnis yang nyata. Masalahnya, Landing Page 1 Halaman sering kali gagal memberikan sinyal ini.

1. Minim Navigasi = “Mau Kabur?”

Website bisnis normal biasanya punya struktur jelas: Home, About Us, Contact, Produk. Kalau website lo cuma satu halaman panjang yang isinya jualan tok, bot Google menganggap lo “menyembunyikan identitas”. Ini pola umum situs phishing: bikin page cepat, ambil data korban, lalu tutup.

2. Privacy Policy yang “Ghaib”

Banyak advertiser cuma pasang link Privacy Policy yang kalau diklik cuma muncul pop-up atau scroll ke bagian bawah halaman yang sama. Bagi Google, ini nggak cukup. Kebijakan privasi harus ada di URL terpisah yang permanen (misal: domainlo.com/privacy-policy) untuk membuktikan lo serius mengelola data user.

3. Formulir Tanpa Konteks (Data Harvesting)

Di Single Page, user sering kali langsung disodori formulir “Isi Data Diri” begitu mendarat atau scroll sedikit. Tanpa halaman “About Us” yang menjelaskan siapa lo, formulir ini terlihat seperti upaya pencurian data (phishing) yang agresif.

Checklist Perbaikan Total untuk Single Page Landing Page

Jangan ajukan banding dulu sebelum lo rombak landing page lo. Ubah website “satu lembar” lo jadi website yang Google-friendly tanpa harus bikin website kompleks berpuluh-puluh halaman.

1. Tambahkan “Trust Footer” yang Lengkap (WAJIB!)

Bagian paling bawah (footer) adalah tempat pertama bot Google mencari legitimasi. Jangan cuma taruh copyright. Wajib ada:

  • Nama Bisnis Legal: Kalau ada PT/CV, tulis. Kalau perorangan, tulis nama brand dengan jelas.
  • Alamat Fisik: Harus alamat asli, bukan cuma “Jakarta, Indonesia”.
  • Kontak Aktif: Email domain profesional (misal support@brandlo.com) dan nomor telepon.
  • Navigasi Link: Buat menu link di footer yang mengarah ke halaman Policy.

2. Buat Halaman Kebijakan Terpisah

Ini langkah krusial buat lolos dari tuduhan “Phishing”. Buat halaman baru (page terpisah) untuk:

  • Privacy Policy: Jelaskan data apa yang diambil dan buat apa.
  • Terms of Service: Aturan main transaksi.
  • Refund Policy: Kalau jualan produk fisik/jasa.
  • Disclaimer: Terutama kalau lo jualan produk kesehatan atau keuangan.

Link di footer landing page utama lo harus mengarah ke halaman-halaman ini. Jangan pakai anchor link (link pagar #).

3. Perjelas Identitas di Header

Jangan biarkan user (dan Google) menebak-nebak.

  • Pasang logo yang jelas dan resolusi tinggi.
  • Hindari meniru warna atau logo brand besar lain (Impersonation adalah pelanggaran berat).
  • Pastikan website sudah HTTPS (SSL). Kalau masih HTTP, lupakan banding, pasti ditolak.

4. Konteks Sebelum Formulir

Jangan langsung todong data. Berikan penjelasan produk yang detail dulu. Tepat di bawah tombol “Submit” atau “Beli”, tambahkan kalimat sakti ini:

“Kami menjamin kerahasiaan data Anda. Informasi ini hanya digunakan untuk proses pemesanan.”

Strategi Menyusun Kalimat Banding (Appeal)

Setelah website lo diperbaiki (terutama nambahin halaman Policy terpisah tadi), baru susun banding. Pakai Bahasa Inggris biar diproses tim global.

Template Argumen Banding:

Dear Google Policy Team,

I am appealing the suspension for 'Unacceptable Business Practices: Phishing'. I believe this is a false positive triggered by my website structure which is a Single Page Landing Page.

I have taken immediate corrective actions to improve transparency and user safety:

Updated the footer with full business address and contact details to prove legitimacy.

Created dedicated, separate URLs for Privacy Policy and Terms of Service to ensure users understand how their data is handled.

Ensured the lead form only collects necessary information with a clear disclaimer.

My business is a legitimate entity selling [Nama Produk]. I have attached my business registration documents and ID for verification. Please review the changes "on my site."

Kesimpulan

Punya Landing Page 1 halaman itu nggak salah, tapi lo harus kerja ekstra buat ngebuktiin ke Google kalau lo bukan scammer. Masalah utamanya sering kali cuma di kurangnya transparansi informasi.

Lengkapi footer, pisahkan halaman Privacy Policy, dan pastikan identitas bisnis lo terpampang nyata. Kalau “atribut kepercayaan” ini sudah lengkap, Single Page lo bakal jauh lebih aman dari radar suspensi Google.

Topan
Topan
🧑🏻‍💻 Tech & Performance Marketing Enthusiast

Subscribe to our magazine

━ more like this

7 Cara Scale Up Iklan Anti Boncos Biar Kualitas Leads Tetap Terjaga

Pernah gak sih lo ngerasa udah nemu winning campaign tapi pas budget dinaikin malah hancur lebur? Lo pasti lagi nyari cara scale up iklan...

Strategi Struktur Asset Group Performance Max Google Ads Biar Gak Boncos

Banyak media buyer atau bisnis owner yang ngeluh kalau Performance Max (PMax) itu kayak "kotak hitam". Lo masukin duit, masukin aset, terus berharap algoritmanya...

Cara Bener Main Bidding Google Ads Biar Gak Boncos

Oke, gw ngerti maksud lo. Kata "Panduan" atau "Rahasia" emang kadang kedengeran gimmick banget dan kurang "nendang" buat praktisi. Kita ganti judulnya jadi lebih...

Strategi Hook Model Nir Eyal untuk Membangun Produk yang Bikin User Candu

Lo pasti pernah nanya kenapa user bisa menghabiskan waktu berjam-jam scrolling di TikTok atau Instagram tanpa sadar. Jawabannya bukan cuma kebetulan atau "konten menarik"...

Pilihan Karir Performance Marketer 2025 Antara WFH, WFO atau WFA

Dilema lo soal milih model kerja sebagai Performance Marketer di tahun 2025 itu valid banget. Kita ngeliat pasar kerja yang lagi kepecah dua. Satu...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!