31.3 C
Bogor

Penting Gak Sih Google Search Console? Ini Alasan Wajib Pasangnya!

Date:

Share:

Sering banget gw dapet pertanyaan dari klien atau temen sesama marketer:

“Bro, gw udah pasang Google Analytics 4 (GA4), emang masih perlu ya pasang Google Search Console? Ribet amat dua-duanya.”

Jawaban gw selalu singkat dan tegas: Bukan cuma perlu, tapi WAJIB.

Mengabaikan Google Search Console (GSC) di tahun 2025 itu sama aja kayak lo buka toko tapi nggak pasang papan nama, terus lo berharap orang bakal mampir secara ajaib.

Buat lo yang biasa main di performance marketing, mungkin lo terbiasa liat data conversion di dashboard ads. Tapi, GSC main di ranah yang beda: kesehatan organik dan visibilitas situs lo di mata Google.

Jadi, seberapa penting alat gratisan dari Google ini? Apakah cuma buat gaya-gayaan data doang?

Mari kita bedah kenapa website tanpa GSC itu ibarat “buta peta” di tengah hutan digital.

Apa Itu Google Search Console (GSC)?

Secara sederhana, Google Search Console adalah alat komunikasi satu arah antara Google dan pemilik website (lo).

Ini adalah satu-satunya channel resmi di mana Google ngasih tau lo:

“Eh, website lo ada masalah nih,” atau “Halaman ini lho yang paling sering dicari orang buat nemuin website lo.”

Kalau GA4 fokus pada apa yang user lakukan setelah masuk website (post-click), GSC fokus pada apa yang terjadi sebelum user masuk (pre-click).

Tanpa GSC, lo nggak akan tau gimana performa website lo di hasil pencarian Google (SERP).

Alasan Teknis Kenapa GSC Itu Harga Mati

Kalau lo masih ragu buat setup GSC, coba simak poin-poin teknis di bawah ini. Ini bukan sekadar teori, tapi fundamental SEO yang sering dilewatkan.

1. Masalah Indexing: Hidup dan Mati Website

Ini fungsi paling vital. Lo bisa punya konten artikel atau landing page paling bagus sedunia, tapi kalau Google nggak mengindeks halaman itu, lo nggak ada.

Di GSC, lo bisa cek status coverage. Lo bisa liat halaman mana yang sudah di-crawl tapi belum di-index, atau halaman mana yang kena error 404.

Tanpa GSC, lo nggak bakal tau kenapa trafik organik lo nol. Padahal masalahnya simpel: bot Google nggak bisa masuk ke halaman lo.

2. Mengintip “Query” yang Sebenarnya

Di GA4, data keyword seringkali disembunyikan (not provided) karena alasan privasi.

Di GSC? Datanya telanjang bulat.

Lo bisa liat query (kata kunci) apa aja yang diketik user sampai akhirnya website lo muncul. Ini harta karun buat strategi konten dan copywriting.

Kadang lo bakal kaget, ternyata user nemuin produk lo pake kata kunci yang nggak pernah lo bayangin sebelumnya. Data ini bisa lo pake buat optimasi meta title atau bahkan buat ide keyword di Google Ads biar Quality Score naik.

3. Audit Core Web Vitals (UX Teknis)

Google sekarang makin rewel soal User Experience (UX).

Di GSC, ada laporan khusus soal Core Web Vitals. Ini ngasih tau lo seberapa cepat loading website lo (LCP), seberapa stabil visualnya (CLS), dan responsivitasnya (INP).

Kalau grafik di sini merah semua, jangan harap ranking lo bakal bagus. Buat lo yang ngejar performa, data ini valid banget buat “nampol” tim developer biar benerin codingan yang berat.

Bedanya GSC vs Google Analytics 4 (GA4)

Biar nggak bingung, gw kasih analogi simpel biar lo paham bedanya dua tools raksasa ini.

Google Search Console (Pre-Click)

Fokusnya ke mesin pencari.

  • Berapa kali website lo muncul di Google (Impressions)?
  • Berapa orang yang nge-klik (Clicks)?
  • Posisi rata-rata ranking lo di mana (Average Position)?
  • Apakah ada masalah teknis yang bikin Google benci sama situs lo?

Google Analytics 4 (Post-Click)

Fokusnya ke perilaku user.

  • Dari mana user datang (Source/Medium)?
  • Berapa lama mereka diem di website (Session Duration)?
  • Apakah mereka beli produk atau isi form (Conversion)?

Jadi, dua-duanya harus jalan bareng. GSC bawa trafiknya, GA4 analisis kelakuan trafiknya.

Cara Menggunakan GSC Secara Strategis

Oke, anggap lo udah pasang GSC. Terus diapain? Jangan cuma didiemin. Ini cara gw pake GSC buat naikin trafik organik dengan cepat.

1. Cari “Low Hanging Fruits”

Filter data GSC lo berdasarkan Impressions tinggi tapi Position rata-rata ada di halaman 2 (ranking 11-20).

Optimasi halaman-halaman itu. Tambahin konten, benerin internal link, atau perbaiki judulnya. Biasanya, sedikit dorongan aja bisa bikin halaman itu loncat ke Page 1 dan trafik lo bakal naik drastis.

2. Fix “Cannibalization”

Kadang kita nggak sadar bikin dua artikel yang ngebahas hal sama. Akibatnya, dua halaman itu saling “makan” ranking alias kanibalisasi.

Di GSC, lo bisa cek kalau ada satu query yang memunculkan dua URL berbeda secara bergantian. Kalau ketemu, segera putuskan mana yang mau dimenangin dan lakukan redirect atau merge content.

3. Submit Sitemap Secara Berkala

Setiap lo abis rombak struktur website atau abis publish banyak konten sekaligus, jangan nunggu Google nge-crawl sendiri.

Masuk ke GSC, menu Sitemaps, lalu submit ulang sitemap.xml lo. Ini kayak lo ngetuk pintu Google dan bilang, “Woi, ada barang baru nih, tolong dicek dong.”

Kesimpulan: Jangan Sampai Buta Data

Balik ke pertanyaan awal: Penting gak sih Google Search Console?

Jawabannya jelas. Kalau lo serius mau bangun aset digital, GSC itu fondasi.

Website tanpa GSC itu kayak mobil tanpa dashboard. Lo bisa jalan, tapi lo nggak tau bensin tinggal berapa, mesin panas apa nggak, atau kecepatan lo berapa. Tau-tau mogok aja di tengah jalan.

Apalagi buat lo yang ngaku data-driven marketer. Masak data organik sepenting ini dilewatin gitu aja?

Mumpung gratis, segera verifikasi kepemilikan domain lo di GSC sekarang. Audit kesehatan website lo, dan mulai ambil keputusan berdasarkan data riil dari Google, bukan cuma asumsi.

Disclaimer Penulis:

Tulisan ini dibuat berdasarkan opini, pengamatan, dan pengalaman teknis gw pribadi dalam mengelola berbagai website klien maupun pribadi. Fitur dan algoritma Google bisa berubah sewaktu-waktu, namun fundamental penggunaan GSC sebagai alat diagnostik tetap relevan. Gunakan artikel ini sebagai panduan strategis, bukan aturan baku yang kaku.

Topan
Topan
🧑🏻‍💻 Tech & Performance Marketing Enthusiast

Subscribe to our magazine

━ more like this

Retail-Native AI Adalah Kunci Profitabilitas Bisnis Ritel Modern

Gw perhatiin banyak pemain ritel di Indonesia masih kejebak main di lapangan orang lain. Mereka sibuk bakar duit buat ngejar trafik semu pake algoritma...

7 Cara Scale Up Iklan Anti Boncos Biar Kualitas Leads Tetap Terjaga

Pernah gak sih lo ngerasa udah nemu winning campaign tapi pas budget dinaikin malah hancur lebur? Lo pasti lagi nyari cara scale up iklan...

Strategi Struktur Asset Group Performance Max Google Ads Biar Gak Boncos

Banyak media buyer atau bisnis owner yang ngeluh kalau Performance Max (PMax) itu kayak "kotak hitam". Lo masukin duit, masukin aset, terus berharap algoritmanya...

Cara Bener Main Bidding Google Ads Biar Gak Boncos

Oke, gw ngerti maksud lo. Kata "Panduan" atau "Rahasia" emang kadang kedengeran gimmick banget dan kurang "nendang" buat praktisi. Kita ganti judulnya jadi lebih...

Strategi Hook Model Nir Eyal untuk Membangun Produk yang Bikin User Candu

Lo pasti pernah nanya kenapa user bisa menghabiskan waktu berjam-jam scrolling di TikTok atau Instagram tanpa sadar. Jawabannya bukan cuma kebetulan atau "konten menarik"...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!