Di era gempuran TikTok dan Instagram, banyak yang mengira email sudah “mati” atau kuno. Kenyataannya, email marketing adalah salah satu strategi digital marketing dengan ROI (Return on Investment) tertinggi.
Mengapa? Karena media sosial itu ibarat Anda menyewa tempat di pasar yang ramai, sedangkan email list adalah Anda membangun rumah dan mengundang tamu pilihan Anda sendiri.
Apa itu email marketing? Sederhananya, ini adalah strategi pemasaran yang menggunakan email untuk berkomunikasi secara langsung dengan audiens yang telah memberikan izin (subscribe).
Ini bukan tentang spam atau mengirim email massal secara acak. Artikel Email Marketing 101 ini akan fokus pada bagaimana email digunakan untuk membangun hubungan, memberikan nilai, dan yang paling penting, menjaga loyalitas pelanggan.
Manfaat Email Marketing (Kenapa Masih Sangat Penting?)
Di saat algoritma media sosial terus berubah, email adalah satu-satunya channel yang benar-benar Anda miliki dan kontrol. Berikut adalah manfaat email marketing yang paling utama untuk bisnis:
1. Membangun Hubungan Personal
Email masuk ke ruang pribadi seseorang: kotak masuk mereka. Anda bisa menyapa mereka dengan nama, mengirimkan ucapan selamat ulang tahun, atau memberi rekomendasi berdasarkan pembelian mereka sebelumnya. Level personalisasi ini sulit dicapai di media sosial.
2. ROI (Return on Investment) Tertinggi
Secara statistik, email marketing secara konsisten mengalahkan channel lain dalam hal ROI. Biaya untuk mengirim email (melalui aplikasi email marketing) relatif murah, namun potensi konversinya sangat tinggi karena Anda mengirimkannya ke audiens yang sudah “hangat” atau tertarik.
3. Anda yang Mengontrol Algoritma
Di Instagram, postingan Anda mungkin hanya dilihat oleh 10% followers. Di email, pesan Anda 100% terkirim ke kotak masuk (meskipun harus bersaing agar dibuka). Tidak ada algoritma yang membatasi jangkauan Anda ke daftar yang sudah Anda bangun.
4. Alat Terbaik untuk Loyalitas dan Retensi
Ini adalah poin terpenting. Email adalah alat terbaik untuk nurturing atau merawat pelanggan yang sudah ada. Anda bisa secara konsisten memberikan nilai (tips, artikel, info) dan penawaran eksklusif yang membuat mereka merasa spesial dan enggan beralih ke kompetitor.
3 Langkah Awal Memulai Email Marketing
Bagi pemula, prosesnya bisa dibagi menjadi tiga langkah sederhana:
1. Membangun Database Email (List Building)
Ini adalah fondasi Anda. Anda tidak bisa mengirim email jika tidak punya daftarnya. Tapi, Anda tidak boleh membeli daftar email. Anda harus membangunnya secara organik dari orang yang benar-benar tertarik.
Cara membangun database email (disebut juga lead generation):
- Lead Magnet: Tawarkan sesuatu yang berharga secara gratis sebagai imbalan atas email mereka. Contoh: Ebook gratis, checklist, template, webinar, atau kupon diskon 10% untuk pembelian pertama.
- Formulir Pendaftaran: Letakkan formulir pendaftaran (subscribe form) yang jelas di website atau blog Anda.
2. Memilih Aplikasi Email Marketing (Email Service Provider)
Jangan pernah mengirim email marketing dari Gmail atau Outlook pribadi Anda. Anda perlu platform khusus untuk mengelola daftar, mendesain email, mengirim ribuan email sekaligus (tanpa masuk spam), dan melacak hasilnya.
Beberapa aplikasi email marketing populer untuk pemula:
- Mailchimp: Sangat populer, memiliki paket gratis untuk pemula.
- Kirim.Email: Buatan Indonesia, sangat populer di kalangan UKM lokal.
- GetResponse: Menawarkan fitur automation yang lengkap.
- MailerLite: Dikenal dengan antarmuka yang simpel dan mudah digunakan.
3. Membuat dan Mengirim Email (Campaign)
Setelah Anda memiliki daftar dan platform, saatnya mengirim email. Ada beberapa jenis email yang bisa Anda kirim:
- Newsletter: Email reguler (mingguan atau bulanan) yang berisi update, artikel blog terbaru, atau tips bermanfaat. Ini fokusnya membangun hubungan.
- Email Promosi: Email yang fokusnya jualan. Misalnya, info produk baru, diskon khusus, atau flash sale.
- Email Otomatis (Automation): Email yang terkirim otomatis berdasarkan tindakan pengguna. Contohnya:
- Welcome Email: Terkirim otomatis saat seseorang baru mendaftar.
- Abandoned Cart Email: Mengingatkan pembeli yang belum menyelesaikan checkout.
Tips Email Marketing: Cara Membuat Newsletter yang Dibuka dan Dicintai
Mengirim email itu mudah. Membuat email yang dibuka, dibaca, dan dinanti itu butuh strategi.
1. Subjek Email adalah “Headline” Anda
Subjek adalah hal pertama yang dilihat audiens. Jika subjeknya membosankan atau terlihat seperti spam, email Anda tidak akan dibuka. Buatlah subjek yang singkat, personal, dan memancing rasa penasaran (tapi jangan clickbait).
2. Fokus pada “Anda”, Bukan “Kami”
Gunakan bahasa copywriting yang berfokus pada pelanggan. Alih-alih berkata, “Kami baru saja meluncurkan produk baru,” lebih baik katakan, “Ini solusi baru untuk membantu Anda mengatasi masalah X.” Fokus pada manfaat untuk mereka.
3. Beri Nilai 80%, Jualan 20%
Jangan terus-menerus jualan di setiap email. Gunakan rasio 80/20. Berikan 80% konten Anda berupa nilai (edukasi, tips, inspirasi) dan hanya 20% untuk promosi. Ini akan membangun kepercayaan dan membuat audiens tidak unsubscribe.
4. Desain yang Simpel dan Mobile-Friendly
Lebih dari 50% email dibuka di HP. Pastikan email Anda mudah dibaca di layar kecil. Seringkali, desain yang simpel (teks dan satu-dua gambar) jauh lebih efektif daripada desain yang terlalu ramai.
5. Selalu Sertakan Call-to-Action (CTA)
Setiap email harus punya satu tujuan yang jelas. Apa yang Anda ingin pembaca lakukan setelah membaca email Anda?
- “Baca artikel selengkapnya di sini”
- “Klaim diskon Anda sekarang”
- “Balas email ini dengan pendapat Anda”
Pastikan CTA Anda jelas dan mudah ditemukan.
Kesimpulan
Email marketing masih menjadi raja dalam hal membangun loyalitas pelanggan. Ini adalah satu-satunya channel di mana Anda memiliki kontrol penuh untuk membangun hubungan jangka panjang, jauh dari kebisingan algoritma media sosial.
Bagi UKM dan pemula, jangan tunda lagi. Mulailah membangun database email Anda dari sekarang. Itu adalah aset digital paling berharga yang akan Anda miliki.
